KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK
Salah satu ungkapan Ki Hajar Dewantara
yang memuat visi pendidikan yakni: “Maksud Pendidikan yaitu menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”. Visi pendidikan yang
dimaksud adalah anak-anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Bagi saya ini merupakan sebuah pekerjaan besar bagi seorang
pendidik sebab mencapai keselamatan dan kebahagiaan bukanlah perkara mudah
seperti membalik telapak tangan. Di samping itu indikator keselamatan dan
kebahagiaan untuk setiap anak sebagai individu tidak bisa digeneralisasi.
Di lain hal, saat ini kita tengah berada
di abad 21 yang mana segala sesuatu berubah dengan sangat cepat. Perkembangan
dunia abad 21 yang ditandai dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi yang begitu masif dalam segala bidang kehidupan,termasuk dalam dunia
pendidikan. Perkembangan yang terjadi menyebabkan setiap dunia kerja menuntut
perubahan kompetensi dan keterampilan. Hal ini tentu menjadi PR besar bagi pendidik
agar menyiapkan murid untuk bersaing di abad 21 ini. Jika murid tidak disiapkan
dengan baik dalam hal kompetensi dan keterampilan maka dapat dipastikan mereka
akan tersisih dan kalah saing dari mereka punya kompetensi dan keterampilan.
Ini menjadi tantangan besar di abad 21 ini.
Dari ungkapan KHD di atas tentang visi
pendidikan dan fakta tentang tantangan abad 21 maka saya menemukan satu
kesamaan dalam hal peran seorang pendidik. Pendidik harus menuntun segala
kodrat yang ada pada anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan serta mampu
menjawab tantangan abad 21. Kodrat yang dimaksudkan oleh KHD adalah kodrat alam
dan kodrat zaman. Kodrat alam diartikan sebagai lingkungan alam tempat anak tumbuh,
baik kultur budaya maupun kondisi alam geografisnya. Kodrat alam berhubungan
juga dengan karakter dasar anak. Guru haruslah menuntun anak sesuai dengan
karakteristiknya dan menjadi teladan positif bagi mereka dalam hal karakter.
Selanjutnya kodrat zaman diartikan perubahan dari waktu ke waktu. Guru menuntun
murid sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya, dan menyesuaikan diri.
Dalam upaya mewujudkan visi pendidikan
ini serta menjawab tantangan abad 21 maka diperlukan suatu rencana strategis.
Rencana strategis yang dipecah-pecah dalam bentuk yang sederhana menjadi
rencana taktis. Rencana strategis dan rencana taktis ini merupakan sumber daya
yang dipergunakan dalam rangka pencapaian visi pendidikan. Rencana ini dapat
digunakan adalah Inkuiri Apresiatif (IA). IA merupakan manajemen perubahan
secara kolaboratif dan berbasis pada kekuatan. Setiap orang pada dasarnya
memiliki inti positif yang dapat memberi kontribusi melalui hal-hal yang
positif yang pernah dicapai dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki sehingga bisa
menentukan langkah selanjutnya.
Selanjutnya salah satu model IA yang
dapat digunakan dalam pencapaian visi adalah BAGJA. BAGJA dalam Bahasa Sunda
berarti Bahagia. Ada beberapa tahapan dari BAGJA yaitu:
1.
Buat Pertanyaan
Hal ini bertujuan untuk menentukan arah penelusuran dengan beberapa
pertanyaan, yang kemudian diambil kalimat utama. Pertanyaan utama yang
akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/peluang.
2.
Ambil Pelajaran
Digunakan untuk menuntun mengambil pelajaran atau hikmah. Pada tahapan ini menentukan
bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, melibatkan multiunsur
(diskusi kelompok kecil atau besar).
3.
Gali Mimpi
Menggali mimpi, keadaan ideal yang diinginkan bisa dengan menyusun
narasi keadaan yang diinginkan. Pada tahapan ini menyusun diskripsi kolektif
bilamana insiatif terwujud. Kemudian mengalokasikan kesempatan untuk berproses
bersama, multi unsur (kapan, dimana, siapa saja).
4.
Jabarkan Rencana
Mengidentifikasi tindakan yang diperlukan. Pada tahapan
ini mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan
langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera, dan langkah
berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian.
5.
Atur Eksekusi
Membantu transformasi rencana menjadi nyata. Pada tahap
ini menentukan siapa yang berperan/dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Bagi saya, BAGJA membuat rencana yang sejatinya kompleks menjadi sederhana
dan terukur serta mudah untuk dilaksanakan. Saya pun percaya bahwa dengan
BAGJA, pencapaian visi akan perlahan-lahan terwujud dan akan menjawab tantangan
pendidikan abad 21. Ini tentu membutuhkan komitmen yang kuat dari kita sebagai
pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar